Diskusi IPMAPAN Sorong Bahas Dampak Teknologi terhadap Kesehatan Penghuni Asrama Paniai

Sorong, 31 Mei 2025 – Ikatan Pelajar Mahasiswa/i Paniai (IPMAPAN) se-Kota Studi Sorong menggelar diskusi bertema “Dampak Teknologi terhadap Kesehatan di Asrama” pada Jumat, 30 Mei 2025, bertempat di Asrama/Kontrakan Paniai yang beralamat di Jl. Malibela Km 11,5 Lorong II Meuwo, Distrik Klawalu, Kota Sorong.

Kegiatan ini menghadirkan pemateri Seniorita Yulita Yogi, mahasiswa aktif Program Studi Sarjana Farmasi STIKes Papua Sorong. Diskusi dipandu oleh Selpiana Kobepa dan dihadiri oleh sejumlah anggota IPMAPAN.
Dalam pemaparannya, Yulita Yogi menekankan bahwa teknologi memiliki dampak ganda—positif dan negatif—bagi kesehatan penghuni asrama. “Teknologi dapat meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, mempermudah diagnosis, serta mendorong pola hidup yang lebih sehat melalui penggunaan alat elektronik dan perangkat pintar,” jelas Yulita.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa penggunaan teknologi secara berlebihan dapat menimbulkan gangguan tidur, kecanduan digital, serta masalah kesehatan fisik dan mental, seperti kecemasan dan depresi di lingkungan asrama.
Ketua Asrama Paniai, Nataniel Yogi, mahasiswa STIKes Papua Sorong Program Studi Kesehatan Masyarakat, turut menambahkan bahwa teknologi seperti telemedicine sangat membantu mahasiswa yang memiliki keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan. “Dengan telemedicine, kami bisa berkonsultasi langsung dengan dokter tanpa harus keluar dari asrama,” jelasnya.
Sementara itu, Ance Degei, mahasiswa UNIMUDA Sorong Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, menyampaikan pentingnya pemanfaatan teknologi medis seperti alat-alat canggih dan sistem rekam medis digital. “Ini memudahkan dokter mendiagnosa dan mengelola data pasien dengan lebih cepat dan akurat. Kita sebagai mahasiswa harus memahami ini secara mendalam,” katanya.
Mahasiswa IPMAPAN lainnya, Oktavianus Mote, menyoroti manfaat smartwatch yang dapat memantau aktivitas fisik dan pola tidur, mendorong mahasiswa untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka.
Senada dengan itu, Dalmince Gobay menambahkan bahwa teknologi juga mempermudah administrasi asrama, seperti pencatatan data kesehatan dan rekam medis, sehingga semuanya lebih teratur.
Namun, ada pula dampak negatif yang disampaikan oleh anggota IPMAPAN Melkison Adii, yang menjelaskan bahwa paparan cahaya biru dari layar gawai dapat mengganggu tidur dan menyebabkan gangguan fisik seperti nyeri leher dan mata lelah.
Merry L. Pigome menambahkan bahwa kecanduan gawai dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan mengganggu interaksi sosial antar penghuni asrama. “Paparan media sosial berlebihan dapat memicu perasaan tidak cukup, kecemasan, hingga depresi,” ujarnya.
Menutup diskusi, Yulita Yogi menyimpulkan bahwa penting bagi penghuni asrama Paniai untuk menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab, dengan cara membatasi penggunaan gawai sebelum tidur, menjaga keseimbangan aktivitas digital dan fisik, serta memperbanyak interaksi tatap muka demi menjaga kesehatan mental.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *