Target Naik Kelas! RS Pratama Dogiyai Beberkan Persiapan Akreditasi 2025, Dokumen Sudah 80% Siap

Dogiyai, 15 November 2025 – Dalam rangka menyongsong Survei Akreditasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Pratama Dogiyai pada bulan Desember 2025 mendatang, yaitu dari status Rumah Sakit Tipe D ke Rumah Sakit Pratama, pihak manajemen Rumah Sakit sedang gencar melakukan berbagai persiapan untuk memenuhi ketetapan standar dan instrumen survei berupa Pemenuhan Fasilitas Pelayanan; Sumber Daya Manusia; dan juga Sarana Prasarana.

Pada hari Sabtu, 15 November 2025, bertempat di Aula Pertemuan Pemda Kabupaten Dogiyai, pihak Rumah Sakit yang pesertanya terdiri dari Panitia internal untuk akreditasi dan Kelompok Kerja (Pokja) dari 1 sampai 6 mengikuti pelatihan bimbingan secara daring dengan tim pembinaan akreditasi, dan melakukan pengecekan dokumen akreditasi rumah sakit oleh tim KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit).
Direktur Rumah Sakit Pratama Dogiyai, dr. Rini Elisabeth Tigi kepada media ini mengatakan, ini adalah kegiatan kedua setelah melakukan peluncuran dan pembinaan pada beberapa saat lalu yang didukung langsung oleh Bupati Dogiyai, Bapak Yudas Tebai.
“Jadi, kegiatan kami hari ini itu ada dua agenda, yaitu menerima materi dan bimbingan segera daring dari Bapak Marthen Sege, S,Kep.,Ns.,M.Kep., selaku pembimbing sekaligus surveyor dan pengecekan dokumen akreditasi oleh Dr. drg. Yohanes Tebai, MH,Kes., Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah yang sekaligus masuk dalam tim KARS. Puji Tuhan, teman-teman hari ini bisa mengikuti bimbingan secara baik, dan dokumen yang telah disiapkan untuk akreditasi sudah mencapai 70-80% selesai,” kata dokter Rini.
Dokter Tigi juga menambahkan, rumah sakit Pratama telah dibantu beberapa aplikasi online dari dinas kesehatan provinsi Papua Tengah, dimana untuk mengoperasikan aplikasi tersebut, akan diberikan pelatihan oleh tim dari Provinsi. Aplikasi tersebut diantaranya ASPAK, yang digunakan untuk inventarisasi, pemetaan, perencanaan kebutuhan, serta pengawasan terhadap standar sarana dan prasarana di fasilitas kesehatan. Ada juga SIRS Online (Sistem Informasi Rumah Sakit Online) yang bisa digunakan oleh rumah sakit untuk pelaporan data ke Kementerian Kesehatan, dan beberapa aplikasi lain seperti SISRUTE.
Selanjutnya, kata dia, pihak Bupati Dogiyai sudah menyatakan komitmen penuh melalui penandatanganan dokumen untuk mendukung akreditasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Dogiyai dan 10 puskesmas di wilayah Kabupaten Dogiyai dalam tahun 2025. Dukungan dari semua pihak sangat diperlukan.
“Kami sedang bekerja keras berjuang untuk proses akreditasi ini berhasil. Dukungan dari bapak Bupati sudah sangat baik. Kami di rumah sakit Pratama, Bapak Bupati, Ibu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dogiyai, Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, semua kita berharap rumah sakit Dogiyai ini bisa naik kelas. Supaya fasilitas kesehatannya makin lengkap dan bermutu, keselamatan pasien terjamin, pelayanan kesehatan makin berkualitas,” kata perempuan asli Dogiyai itu.
Terakhir, dia juga mengharapkan adanya dukungan dari masyarakat Dogiyai, terutama masyarakat sekitar rumah sakit dan pemilik tanah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan rumah sakit dan juga para nakes dan dokter karena mereka adalah garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada para pasien.
“Kalau rumah sakit ini terakreditasi baik, mutu fasilitas dan pelayanannya juga akan makin baik dan lengkap. Sehingga pasien dari Kabupaten Dogiyai yang sakit, tidak perlu lagi rujuk ke Nabire atau di rumah sakit Madi, Paniai, yang tentunya akan menambah pengeluaran biaya transportasi, beli obat, dan akomodasi tempat tinggal saat berobat di daerah orang lain, ” imbuhnya berharap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *