Nabire, 21 Juni 2025 – Tradisi mengunyah pinang yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Papua kini menuai sorotan. Di balik nilai adat dan kebersamaan yang melekat kuat dalam tradisi ini, ternyata tersimpan ancaman kesehatan yang sangat serius!
Mengunyah pinang—yang dicampur dengan kapur dan buah sirih—bukan hal asing bagi warga Papua. Uniknya, cara mengunyah pinang di Papua berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Jika di Jawa umumnya menggunakan kapur mentah tanpa pinang, masyarakat Papua memilih pinang matang dan kapur kering sebagai pelengkap ritual dan keseharian mereka.
Namun, tahukah Anda? Sebuah laporan mengejutkan dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) yang berada di bawah WHO menyebutkan bahwa kebiasaan ini dapat memicu kanker mematikan! Mulai dari kanker mulut, kanker faring (tenggorokan bagian atas), hingga kanker kerongkongan bisa mengintai para pengunyah pinang aktif!
Yang lebih mengejutkan lagi, kanker mulut kini menjadi kanker terbanyak kedua di Papua setelah kanker payudara, menurut data terbaru dari RSUD Jayapura. Bahkan, tren kasusnya terus meningkat dari tahun ke tahun!
Tradisi boleh dijaga, tapi kesehatan jangan dilupakan. Waspadai risiko di balik kebiasaan mengunyah pinang—karena yang terlihat sepele bisa berdampak fatal!