Jenderal Demianus M. Yogi Dideklarasikan Sebagai Panglima Tertinggi West Papua Army

Nabire, 21 Juni 2025 – Momentum persatuan kelompok militer perjuangan Papua kembali menguat setelah deklarasi Panglima Tertinggi West Papua Army (WPA) oleh Jenderal Demianus M. Yogi. Deklarasi ini merupakan hasil dari proses panjang penyatuan kekuatan militer Papua yang sebelumnya terpecah, dan menjadi bagian penting dari upaya mewujudkan kemerdekaan Papua secara demokratis dan damai.

Pembentukan West Papua Army (WPA) sebagai kekuatan pertahanan resmi rakyat Papua bermula dari dinamika sejarah panjang, sejak pengakuan kemerdekaan Papua oleh Belanda pada 1 Desember 1961. Namun, setelah Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969 yang dinilai cacat demokrasi karena tidak menggunakan sistem satu suara, Papua resmi masuk ke wilayah Indonesia.
Selanjutnya, pada 1 Juli 1971, deklarasi Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat dilakukan oleh Zeth Jafet Rumkorem dan Jacob Prai di Markas Victoria, Bewani, PNG, yang kemudian melahirkan Tentara Pembebasan Nasional (TPN-OPM) dan menjadi akar perjuangan bersenjata.
Sejarah Panjang Menuju Persatuan Militer Papua
Pada tahun 1985, Perdana Menteri Vanuatu saat itu mengundang dua tokoh besar militer Papua, yaitu Zeth Jafet Rumkorem dan Jacob Prai, untuk menandatangani deklarasi kesatuan militer. Kesepakatan ini membentuk dua devisi: Devisi I di wilayah pesisir dan Devisi II di wilayah pegunungan yang dipimpin oleh Jenderal Tadius Magai Yogi.
Kemudian pada tahun 2005, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) membentuk Dewan Militer TPNPB-OPM, yang dipimpin oleh Nico Ipowau (Ketua) dan Oliva Gobai (Wakil). Namun, konflik internal menyebabkan perpecahan di tubuh militer Papua.
Penyatuan Kembali dan Lahirnya West Papua Army
Tahun 2018 menjadi titik balik. Dalam Pra-Kongres Luar Biasa (Pra-KLB) yang digelar di Vanimo, Papua Nugini, tiga komando besar — TPNPB, TNPB, dan TRWP — menyepakati deklarasi pembentukan West Papua Army (WPA) sebagai wadah koordinasi pertahanan bersatu.
Deklarasi resmi WPA dilaksanakan pada 2 Mei 2019 di Vanimo Yako, PNG. Namun, dinamika politik internal dalam ULMWP memunculkan manuver sepihak pengangkatan panglima, yang kemudian dikoreksi melalui Kongres Darurat dan pengesahan Panglima Tertinggi resmi.
Jenderal Demianus M. Yogi Resmi Menjabat Panglima Tertinggi WPA
Pada Kongres Tingkat Tinggi (KTT) I West Papua Army yang digelar pada Maret 2022, Jenderal Demianus M. Yogi resmi dideklarasikan sebagai Panglima Tertinggi WPA. Pengangkatan ini disahkan melalui surat keputusan bersama dari tiga komando militer serta Dewan Militer dan diketahui langsung oleh Kepala Badan Pertahanan dan Keamanan ULMWP.
Brigadir Jenderal Fernando Worobay dari Komando TNPB juga ditetapkan sebagai Wakil Panglima Tertinggi West Papua Army.
Menuju KTT II dan Keanggotaan ULMWP di MSG
Seluruh komando pertahanan Papua Barat siap mengawal KTT II ULMWP yang direncanakan berlangsung dalam waktu dekat, dengan tema: “Damai, Membebaskan Manusia dan Tanah Papua Barat Secara Demokratis”.
Dalam sambutan Panglima Tertinggi Jenderal Demianus M. Yogi pada 1 Desember 2022, ia menyampaikan harapan besar bahwa pada tahun 2023, ULMWP akan memperoleh keanggotaan penuh dalam Melanesian Spearhead Group (MSG), sebagai bagian dari pengakuan internasional terhadap perjuangan rakyat Papua.
Dokumentasi dan Penandatangan MoU
Beberapa momen penting turut didokumentasikan, termasuk penandatanganan MoU Pra-KTT ULMWP di Markas Besar West Papua Army serta pelaksanaan KTT Totiyo West Papua pada 9-13 Agustus 2021, yang mengorbitkan kepemimpinan Jenderal Demianus M. Yogi secara resmi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *