Nabire, 15 November 2025 – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Papua Tengah tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga momentum refleksi bagi seluruh elemen masyarakat untuk meneguhkan komitmen hidup sehat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) terus mendorong tumbuhnya kesadaran bahwa pembangunan kesehatan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama.
Plt Kepala DKP2KB Papua Tengah, Agus, dalam siaran pers menegaskan bahwa HKN tahun ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi untuk menciptakan masyarakat yang sehat, kuat, dan produktif. Menurutnya, kesehatan masyarakat merupakan fokus utama pemerintah daerah, sehingga berbagai program prioritas terus digenjot untuk memperkuat fondasi pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Papua Tengah.
Agus menjelaskan, HKN ke-61 juga menjadi penanda langkah awal Pemprov Papua Tengah dalam mewujudkan visi besar sektor kesehatan yang merata dan berkualitas. Salah satu terobosannya ialah penguatan fasilitas rumah sakit di delapan kabupaten yang menjadi wilayah pemerintahan Papua Tengah. Upaya ini tidak sekadar meningkatkan kapasitas pelayanan, tetapi juga memastikan masyarakat dapat memperoleh layanan medis dengan lebih mudah, cepat, dan terjangkau.
Selain itu, pemerintah daerah juga tengah mengembangkan delapan puskesmas percontohan yang akan dibangun secara terintegrasi di masing-masing kabupaten. Puskesmas percontohan ini dirancang sebagai model pelayanan kesehatan dasar yang menyatukan berbagai layanan preventif maupun kuratif dalam satu sistem kerja yang lebih efisien. Di dalamnya terdapat layanan ibu dan anak, gizi, imunisasi, kesehatan lingkungan, hingga promosi kesehatan berbasis edukasi yang melibatkan masyarakat.
Dalam program ini, peran kader posyandu turut diperkuat. Mereka akan menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan berbasis komunitas, terutama untuk pemantauan tumbuh kembang anak, edukasi gizi keluarga, dan pencegahan penyakit. Penguatan kader posyandu dianggap penting mengingat sebagian besar masyarakat di Papua Tengah tinggal di wilayah pedalaman yang membutuhkan pendekatan kesehatan komunitas yang lebih intensif.
Namun, terobosan terbesar yang dicanangkan pemerintah daerah ialah hadirnya program unggulan bertajuk “Kok Harus Sehat”. Program ini dirancang sebagai strategi komprehensif untuk memastikan seluruh warga — terutama Orang Asli Papua (OAP) — mendapatkan akses menyeluruh terhadap layanan kesehatan dasar. Menurut Agus, program ini tidak hanya berfokus pada pelayanan medis, tetapi juga membangun pola pikir masyarakat agar lebih peduli terhadap gaya hidup sehat.
Melalui “Kok Harus Sehat”, setiap pasien yang datang ke fasilitas kesehatan cukup membawa kartu keluarga (KK) untuk mendapatkan pelayanan dasar. Langkah ini diambil untuk mengatasi kendala administratif yang selama ini kerap menjadi hambatan bagi masyarakat, terutama mereka yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Pemprov Papua Tengah juga menegaskan komitmennya untuk melengkapi layanan komplementer yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan. Dengan begitu, masyarakat tidak lagi terbebani oleh biaya tambahan ketika membutuhkan perawatan tertentu yang berada di luar cakupan Jaminan Kesehatan Nasional. “Kami siap membantu,” tegas Agus.
Program ini lahir dari visi dan misi pemerintah daerah yang ingin mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan berkeadilan. Tidak hanya memperbaiki infrastruktur dan pembiayaan kesehatan, tetapi juga membangun budaya hidup sehat di tengah masyarakat.
Momentum HKN ke-61 ini menjadi panggilan bagi seluruh masyarakat Papua Tengah untuk terus menjaga kesehatan diri dan keluarga. Pemerintah berharap agar masyarakat semakin memahami bahwa kesehatan bukan hanya soal berobat ketika sakit, tetapi juga menjaga pola hidup sehat sejak dini—mulai dari nutrisi seimbang, olahraga, menjaga lingkungan, hingga rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.
Dengan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat, Papua Tengah optimistis dapat membangun generasi yang lebih sehat, kuat, dan mampu bersaing di masa depan. Program “Kok Harus Sehat” diharapkan menjadi fondasi penting dalam transformasi layanan kesehatan yang lebih inklusif dan berpihak pada seluruh lapisan masyarakat.