Gangguan Keamanan Meningkat, Polda Papua Tengah Bakal Tambah Satu Batalyon Brimob

Nabire, 15 November 2025 – Upaya memperkuat keamanan di wilayah Papua Tengah kembali menjadi sorotan. Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare, menegaskan perlunya penambahan satu batalyon Brimob baru untuk mengatasi tingginya gangguan keamanan yang terus terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Rencana strategis ini disampaikan Alfred usai menghadiri upacara pengukuhan Dhuaja Kesatuan Satya Ingga Mumaiga milik Sat Brimob Polda Papua Tengah, sekaligus memperingati HUT ke-80 Korps Brimob di Mako Batalyon Brimob B Mimika, Jumat (14/11/2025).

Menurutnya, penambahan kekuatan Brimob bukan hanya kebutuhan, melainkan keharusan yang tidak bisa ditunda lagi. Saat ini, Polda Papua Tengah hanya memiliki dua batalyon Brimob, yakni Batalyon A di Nabire dan Batalyon B di Mimika. Jumlah tersebut dinilai belum ideal untuk mengawal keamanan di provinsi yang memiliki tantangan geografis dan tingkat kerawanan konflik yang tinggi.

“Perkuatan Brimob sangat vital untuk menjaga stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polda Papua Tengah,” tegas Alfred. Ia menekankan bahwa dinamika gangguan keamanan yang melibatkan kelompok tertentu di sejumlah daerah membuat kebutuhan akan pasukan taktis dengan kemampuan khusus menjadi semakin mendesak.

Personel Polres Masih Minim, Brimob Jadi Andalan

Alfred tidak menampik bahwa jumlah personel di polres-polres jajaran Polda Papua Tengah masih jauh dari ideal. Keterbatasan ini membuat proses penanganan keamanan sering kali membutuhkan dukungan cepat dari satuan Brimob. Di banyak kasus, kehadiran Brimob menjadi faktor penentu untuk mempercepat pemulihan situasi keamanan di lapangan.

Ia mengungkapkan bahwa kondisi ini semakin mempersulit pelaksanaan program pemerintah di wilayah yang dikategorikan sebagai daerah rawan. Banyak program pembangunan yang tertunda karena aktivitas gangguan keamanan, termasuk penghadangan, penyerangan aparat, maupun gangguan terhadap fasilitas publik.

“Apalagi program pemerintah di daerah-daerah konflik masih terhambat akibat aktivitas gangguan keamanan,” ujarnya. Dengan adanya tambahan satu batalyon Brimob baru, diharapkan proses pemulihan keamanan dapat berjalan lebih cepat dan efektif.

Pergerakan Brimob Kini Lebih Cepat Setelah Bergabung ke Polda Papua Tengah

Dalam kesempatan yang sama, Alfred juga menyampaikan rasa bangganya terhadap status Brimob yang kini telah resmi berada di bawah Polda Papua Tengah. Sebelumnya, satuan ini berada di bawah Polda induk yang berbeda, sehingga mobilisasi pasukan sering kali membutuhkan waktu lebih lama akibat proses birokrasi.

Dengan penggabungan tersebut, pergerakan pasukan kini jauh lebih ringkas dan responsif. Setiap panggilan untuk back up dari Polres dapat langsung ditindaklanjuti tanpa menunggu prosedur tambahan.

“Dengan penggabungan ini, pergerakan Brimob dalam mem-back up Polres menjadi lebih cepat dan tidak terhambat prosedur birokrasi dari Polda induk sebelumnya,” jelas alumnus Akpol 1995 itu.

Ia menambahkan bahwa kecepatan respons aparat keamanan merupakan salah satu faktor kunci dalam menjaga stabilitas di Papua Tengah. Gangguan keamanan yang muncul tiba-tiba di daerah pedalaman atau akses terbatas membutuhkan pasukan yang siap bergerak kapan saja.

Harapan Besar untuk Stabilitas Keamanan dan Pembangunan di Papua Tengah

Rencana penambahan satu batalyon Brimob baru ini tidak hanya berkaitan dengan aspek keamanan semata. Lebih jauh, langkah tersebut diharapkan dapat membuka ruang yang lebih luas bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan situasi keamanan yang lebih stabil, program-program pemerintah dapat berjalan tanpa hambatan.

Berbagai pihak menilai upaya ini sebagai langkah tepat mengingat kondisi Papua Tengah yang menjadi salah satu wilayah prioritas dalam percepatan pembangunan nasional. Keberadaan pasukan Brimob yang mumpuni dapat memberi dampak langsung terhadap rasa aman masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang selama ini diliputi kekhawatiran akibat gangguan dari kelompok bersenjata.

Dengan semangat Brimob yang baru saja merayakan ulang tahun ke-80, Alfred berharap rencana strategis ini dapat segera terealisasi. Ia meyakini bahwa penambahan satu batalyon baru akan menjadi fondasi penting dalam upaya memperkuat keamanan dan mempercepat proses pembangunan di Papua Tengah.

“Keamanan yang kuat adalah syarat utama pembangunan,” tegasnya. “Dan Brimob adalah bagian penting dari kekuatan itu.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *