23.188 Kasus HIV di Papua Tengah, KPA Gandeng Satpol-PP Bakal Tertibkan Tempat Hiburan Malam Ilegal

Nabire, 30 Juli 2025 – Di balik kemegahan alam Papua Tengah yang memukau, ada cerita kelam yang terus membayangi: angka kasus HIV-AIDS di provinsi ini melonjak tajam hingga menembus 23.188 kasus. Tak lagi sekadar data, angka ini mencerminkan kenyataan pahit yang dihadapi masyarakat dari Nabire hingga Puncak Jaya.

Di antara wilayah yang terdampak, Kabupaten Nabire menduduki posisi tertinggi dengan 10.705 kasus, disusul Mimika dengan 8.021 kasus, dan Paniai dengan 2.480 kasus. Bahkan wilayah terpencil seperti Puncak, Dogiyai, dan Deiyai tak luput dari bayang-bayang penyakit mematikan ini.
Melihat situasi yang semakin mengkhawatirkan, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Papua Tengah tak tinggal diam. Di bawah kepemimpinan Freny Anouw, KPA mengambil langkah strategis dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama Satpol-PP Papua Tengah.

“Langkah ini penting untuk menekan angka kasus, terutama dengan menertibkan tempat-tempat hiburan malam (THM) yang tidak memiliki izin. Karena dari situlah salah satu sumber tingginya penularan,” ujar Freny saat diwawancarai di ruang kerja Kasatpol-PP Papua Tengah, Rabu (30/7/2025) petang.
Langkah ini, menurut Freny, juga sejalan dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, yaitu “Papua Tengah Terang” — sebuah tekad untuk membawa perubahan, termasuk di sektor kesehatan masyarakat.
Di sisi lain, Kepala Satpol-PP Papua Tengah, Otis Money, menyatakan dukungan penuhnya terhadap upaya KPA. “Kami tidak menutup mata terhadap situasi ini. Ini bukan sekadar soal regulasi, ini soal kemanusiaan dan keselamatan masyarakat,” tegasnya.

Tidak hanya dengan Satpol-PP, KPA Papua Tengah juga telah menjalin kerja sama dengan Lembaga Gereja KINGMI dan melakukan audiensi dengan Polda Papua Tengah sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor.
Di tengah semua upaya itu, Freny mengajak masyarakat untuk turut andil. “Jagalah diri, setialah pada satu pasangan, dan mari bersama kita hentikan penyebaran HIV-AIDS di Papua Tengah,” ajaknya penuh harap.
Sebuah perjuangan dimulai dari niat dan kerja bersama. Papua Tengah mungkin sedang berhadapan dengan krisis, tetapi dengan langkah-langkah nyata, harapan untuk masa depan yang lebih sehat masih terbuka lebar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *