Mimika, 7 Mei 2025 – Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi dalam pengendalian HIV/AIDS di wilayah tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes P2KB Papua Tengah, Agus, dalam keterangan tertulis di Timika, Rabu (7/5), menjelaskan bahwa pihaknya telah melaksanakan Sosialisasi Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) di Tanah Papua. Kegiatan ini melibatkan berbagai instansi terkait sebagai langkah strategis untuk menghasilkan data yang akurat dan berkualitas.
“Kolaborasi lintas sektor sangat penting agar data yang diperoleh benar-benar bermanfaat dalam mendukung program pengendalian HIV/AIDS di Tanah Papua,” ujar Agus.
Menurutnya, Papua Tengah menghadapi tantangan besar dalam menangani HIV/AIDS, antara lain tingginya mobilitas penduduk, kurangnya edukasi di komunitas pedalaman, rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan HIV, serta masih adanya stigma negatif dan keterbatasan akses layanan kesehatan.
Data terkini menunjukkan bahwa Kota Nabire mencatat jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi di Papua Tengah dengan total 10.494 kasus, disusul Kabupaten Mimika sebanyak 7.923 kasus dan Kabupaten Paniai dengan 2.474 kasus.
“Epidemi HIV/AIDS masih menjadi tantangan serius bagi kesehatan masyarakat di Tanah Papua,” tambah Agus. Ia mengungkapkan bahwa akumulasi kasus HIV/AIDS sejak 1998 hingga Desember 2024 di wilayah Papua Tengah mencapai 22.868 kasus, dengan 12.272 kasus di antaranya terjadi pada perempuan.
Dinkes Papua Tengah berharap dengan penguatan kerja sama lintas sektor dan peningkatan kesadaran masyarakat, angka penyebaran HIV/AIDS dapat ditekan secara signifikan.